Facebook Gaming

Sunday, April 17, 2011

Metode Penakaran Beton ( Batching )

Beton merupakan salah satu bahan konstruksi yang telah umum
digunakan untuk bangunan gedung, jembatan, jalan, dan lain-lain. Beton merupakan satu kesatuan yang homogen. Beton ini didapatkan dengan cara
mencampur agregat halus (pasir), agregat kasar (kerikil), atau jenis agregat
lain dan air, dengan semen portland atau semen hidrolik yang lain, kadang²
kadang dengan bahan tambahan (additif) yang bersifat kimiawi ataupun
fisikal pada perbandingan tertentu, sampai menjadi satu kesatuan yang
homogen. Campuran tersebut akan mengeras seperti batuan. Pengerasan
terjadi karena peristiwa reaksi kimia antara semen dengan air.
Beton yang sudah mengeras dapat juga dikatakan sebagai batuan
tiruan, dengan rongga² antara butiran yang besar (agregat kasar atau
batu pecah), dan diisi oleh batuan kecil (agregat halus atau pasir), dan poriâ
pori antara agregat halus diisi oleh semen dan air (pasta semen). Pasta semen
juga berfungsi sebagai perekat atau pengikat dalam proses pengerasan,
sehingga butiran–butiran agregat saling terekat dengan kuat sehingga
terbentuklah suatu kesatuan yang padat dan tahan lama.
Membuat beton sebenarnya tidaklah sederhana hanya sekedar
mencampurkan bahan-bahan dasarnya untuk membentuk campuran yang
plastis sebagaimana sering terlihat pada pembuatan bangunan sederhana.
Tetapi jika ingin membuat beton yang baik, dalam arti memenuhi persyaratan
yang lebih ketat karena tuntutan yang lebih tinggi, maka harus
diperhitungkan dengan seksama cara-cara memperoleh adukan beton segar
yang baik dan menghasilkan beton keras yang baik pula. Beton segar yang
baik ialah beton segar yang dapat diaduk, dapat diangkut, dapat dituang,
dapat dipadatkan, tidak ada kecenderungan untuk terjadi pemisahan kerikil
dari adukan maupun pemisahan air dan semen dari adukan. Beton keras yang
baik adalah beton yang kuat, tahan lama, kedap air, tahan aus, dan kembang susutnya kecil (Tjokrodimulyo 1996 : 2)

Beton memiliki kelebihan dan kekurangan antara lain sebagai berikut (Tjokrodimulyo 1996 : 2) :
Kelebihan Beton :
1. Beton mampu menahan gaya tekan dengan baik, serta mempunyai sifat
tahan terhadap korosi dan pembusukan oleh kondisi lingkungan.
2. Beton segar dapat dengan mudah dicetak sesuai dengan keinginan.
Cetakan dapat pula dipakai berulang kali sehingga lebih ekonomis.
3. Beton segar dapat disemprotkan pada permukaan beton lama yang retak
maupun dapat diisikan kedalam retakan beton dalam proses perbaikan.
4. Beton segar dapat dipompakan sehingga memungkinkan untuk dituang
pada tempat² yang posisinya sulit.
5. Beton tahan aus dan tahan bakar, sehingga perawatannya lebih murah.
Kekurangan Beton :
1. Beton dianggap tidak mampu menahan gaya tarik, sehingga mudah retak.
Oleh karena itu perlu di beri baja tulangan sebagai penahan gaya tarik.
2. Beton keras menyusut dan mengembang bila terjadi perubahan
suhu,sehingga perlu dibuat dilatasi (expansion joint) untuk mencegah
terjadinya retakan² akibat terjadinya perubahan suhu.
3. Untuk mendapatkan beton kedap air secara sempurna, harus dilakukan
dengan pengerjaan yang teliti.
4. Beton bersifat getas (tidak daktail) sehingga harus dihitung dan diteliti
secara seksama agar setelah dikompositkan dengan baja tulangan menjadi
bersifat daktail, terutama pada struktur tahan gempa.
Batching plant merupakan alat yang berfungsi untuk mencampur/memproduksi beton dalam produksi yang besar. Batching plant digunakan agar produksi beton ready mix tetap dalam kualitas yang baik, sesuai standar, nilai slump test dan trength-nya stabil sesuai yang diharapkan, untuk itu komposisi material harus terkendali. Dalam artikel kali ini, dipakai tipe dry mixed. Tipe dry mixed yaitu batching plant yang fungsinya hanya untuk menimbang saja, pengadukan beton ready mix dilakukan pada concrete mixer truck. Semua material yang akan diaduk, sebelumnya ditimbang sesuai dengan mix design dengan memperhitungkan kandungan air dalam material, baik dalam agregat kasar maupun agregat halus (pasir).
Bagian-bagian batching plant antara lain:
1. Cement silo, berfungsi untuk tempat penyimpanan semen dan menjaga semen agar tetap baik.
2. Belt conveyor, berfungsi untuk menarik bahan/material (agregat kasar dan agregat halus) ke atas dari bin ke storage bin.
3. Bin, berfungsi sebagai tempat pengumpulan bahan/material (agregat kasar dan agregat halus) yang berasal dari penumpukan bahan di base camp dengan bantuan wheel loader untuk di tarik ke atas (storage bin).
4. Storage bin, digunakan untuk pemisah fraksi agregat. Storage bin dibagi menjadi 4 (empat) fraksi, yaitu: agregat butir kasar (split), butir menengah (screening), butir halus (pasir), dan glide ash.
5. Timbangan pada alat batching plant dibagi menjadi 3 (dua) macam, yaitu: timbangan untuk agregat, timbangan untuk semen, dan timbangan untuk air.
6. Dosage pump, digunakan untuk penambahan bahan admixture seperti retarder.
7. Tempat penampungan air yang berfungsi sebagai supply kebutuhan air pada ready mix.
Alat berat yang dibutuhkan pada batching plant antara lain:
Dump truck
berfungsi untuk mengangkut bahan/material (agregat kasar dan agregat halus) dari quarry menuju ke base camp.
Wheel loader
berfungsi untuk alat angkut bahan/material (agregat kasar dan agregat halus) dari tempat penumpukan material menuju ke bin. Wheel loader memiliki bucket untuk membawa material dan bergerak dengan menggunakan roda karet, sehingga mobilitasnya tergolong cepat.
Cement truck
berfungsi sebagai pengangkutan semen curah dari pabrik semen ke base camp.
Concrete mixer truck
adalah suatu kendaraan truk khusus yang dilengkapi dengan concrete mixer yang fungsinya mengaduk/mencampur campuran beton ready mix, sama dengan alat molen. Concrete mixer truck digunakan untuk mengangkut adukan beton ready mix dari tempat pencampuran beton ke lokasi proyek. Selama pengangkutan, mixer terus berputar dengan kecepatan 8-12 putaran per menit agar beton tetap homogen dan beton tidak mengeras. Prinsip kerja concrete mixer truck ini secara sederhana adalah sebagai berikut.
Dalam drum terdapat bilah-bilah baja,
ketika dalam perjalanan menuju lokasi proyek, drum ini berputar
perlahan-lahan berlawanan putaran jarum jam sehingga adukan mengarah ke
dalam. Perputaran di dalam bertujuan agar tidak terjadi pergeseran
ataupun pemisahan agregat sehingga adukan tetap homogen. Dengan
demikian, mutu beton akan selalu terjaga sesuai dengan kebutuhan
rencana.
Ketika sampai di lokasi proyek dan pengecoran berlangsung, arah
putaran drum dibalikkan searah putaran jarum jam dan percepatan putaran
diperbesar sehingga adukan beton keluar. Proses pengiriman beton ready mix
diatur dengan memperhatikan jarak, kondisi lalu lintas, cuaca, dan
suhu, karena hal-hal tersebut dapat mempengaruhi waktu dalam
pelaksanaan pekerjaan pengecoran. Pada proyek ini pengadaan concrete mixer truck menjadi tanggung jawab penyedia ready mix.
Ready-mix concrete
Ready-mix concrete adalah jenis beton yang diproduksi di sebuah pabrik atau tanaman batching, menurut resep set, dan kemudian dikirim ke sebuah tempat kerja, dengan truk mount mixer transit. Hal ini menghasilkan campuran yang tepat, yang memungkinkan campuran beton khusus untuk dikembangkan dan diimplementasikan pada lokasi konstruksi. Yang pertama ready-mix dibangun pada tahun 1930-an, namun industri tidak dimulai untuk memperluas secara signifikan sampai tahun 1960, dan terus berkembang sejak saat itu.
Ready-mix concrete kadang-kadang lebih dipilih daripada beton di tempat pencampuran karena ketepatan campuran dan kebingungan di tempat kerja berkurang. Namun, menggunakan campuran beton ditentukan pre-mengurangi fleksibilitas, baik dalam rantai pasokan dan dalam komponen aktual beton.
The leading ready-mix concrete supplier worldwide is the Mexican concrete company Cemex ; its main competitor is France -based Lafarge Terkemuka campuran beton siap-pemasok di seluruh dunia adalah Meksiko beton perusahaan Cemex ; pesaing utamanya adalah Perancis berbasis Lafarge
Ready Mixed Concrete juga disebut sebagai produk beton disesuaikan untuk tujuan komersial. the Ready-mix Concrete Perusahaan menawarkan yang berbeda sesuai dengan desain campuran pengguna atau standar industri.
Perusahaan The Ready mixed concrete diperlukan untuk melengkapi diri dengan peralatan up-to-date, seperti mixer transit, pompa beton, dan Beton batching plant, yang membutuhkan visualisasi produksi software manajemen dan juga kontroler PLC.
Ready Mixed Concrete, atau RMC seperti yang populer disebut, mengacu pada beton yang khusus dibuat untuk pengiriman ke lokasi pembangunan pelanggan dalam keadaan segar dicampur dan plastik atau tidak dikeraskan. Beton sendiri adalah campuran dari Portland, air semen dan agregat terdiri dari pasir dan batu kerikil atau dihancurkan. Di lokasi kerja tradisional, masing-masing bahan adalah pengadaan secara terpisah dan dicampur dalam proporsi tertentu di lokasi untuk membuat beton. Siap Beton dibeli dan dijual oleh volume – biasanya dinyatakan dalam meter kubik. RMC bisa custom-made sesuai dengan aplikasi yang berbeda.
Ready Mixed Concrete diproduksi di bawah operasi komputer dikontrol dan diangkut dan ditempatkan di lokasi dengan menggunakan peralatan canggih dan metode. RMC meyakinkan pelanggannya banyak manfaat.
Advantages of Ready mix Concrete over Site mix Concrete
• Sebuah pabrik batching terpusat beton dapat melayani area yang luas.
• Tanaman yang berada di daerah dikategorikan untuk keperluan industri, namun truk-truk pengiriman dapat melayani daerah pemukiman atau kota batin.
• Lebih baik kualitas beton yang dihasilkan.
• Penghapusan ruang penyimpanan untuk bahan baku di lokasi.
• Elimination of procurement / hiring of plant and machinery Penghapusan pengadaan / mempekerjakan tanaman dan mesin
• Wastage bahan dasar dihindari.
• Tenaga kerja yang terkait dengan produksi beton dihilangkan.
• Waktu yang dibutuhkan sangat berkurang.
• Kebisingan dan debu polusi di situs berkurang.
• Mengurangi biaya.
Disadvantages of Ready-Mix Concrete
• Bahan ini batched di pabrik pusat, dan pencampuran dimulai di pabrik itu, sehingga waktu perjalanan dari pabrik untuk situs sangat penting jarak yang lebih jauh. Beberapa situs hanya terlalu jauh, meskipun ini adalah biasanya komersial dibandingkan masalah teknis.
• Generasi lalu lintas jalan tambahan; lebih lanjut, akses jalan, dan akses situs harus mampu membawa berat truk dan beban. Concrete is approx. Beton adalah approx. 2.5tonne per m³. 2.5tonne per m³. Masalah ini dapat diatasi dengan memanfaatkan perusahaan ‘MiniMix’ apa yang disebut, dengan menggunakan mixer ³ 4m kapasitas lebih kecil bisa mengakses situs lebih terbatas.
• timespan terbatas Beton di antara pencampuran dan pergi-off berarti jadi yang harus ditempatkan dalam waktu 90 menit batching di pabrik.
aditif Modern memodifikasi tepat bahwa timespan Namun, jumlah aditif ditambahkan ke dalam campuran sangat penting.
sumber dari http://www.ilmusipil.com dan http://en.wikipedia.org/wiki/Ready-mix_concrete

3 comments:

  1. blognya membantu sekali..arigato!

    ReplyDelete
  2. makasih mas bay, aku ngopy lagi ya...
    hehe :D

    ReplyDelete
  3. @ Tia : sippp, terima kasih..
    ^_^

    @ Isti : iya dx, terima kasih juga udah mampir di blog saya..:D

    ReplyDelete